akibat panen buah sawit mentah
Bagiandaging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. pasar pikul maupun TPH. hal ini dilakukan karena daerah tersebut sebagai akses panen dan
risikopasca panen yaitu kehilangan hasil tandan buah segar (TBS) dari setiap rantaipasca panen yang dilaluinya (loss post-harvest). Di bagian awal pemanenan, aktivitas pemanenan yang tidak sesuai dengan standar mengakibatkan kurang optimalnya hasil TBS yang diperoleh seperti brondolan yang terlepas maupun TBS mentah yang terpanen. Ketika di
Editor Dera - Kamis, 26 Mei 2022 | 18:20 WIB. Sariagri - Sejumlah pabrik kelapa sawit di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai membeli hasil panen kelapa sawit milik petani mandiri setelah pemerintah mencabut kebijakan larangan ekspor crude palm oil (CPO). "Pabrik kembali menerima dan membeli kelapa sawit milik petani selepas
Kriteriatanaman siap panen kelapa sawit. Jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan kelapa sawit bergantung dari berbagai faktor, dan salah satu faktor terpenting adalah kematangan buah pada saat dipanen dan penangananya sampai di PKS. Panen harus menghasilkan tandan buah segar pada kematangan optimal, pemanenan pada tandah buah
Usahaperkebunan kelapa sawit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengalami perkembangan secara signifikan. Berdasarkan data statistik Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 201 4 luas areal perkebunan kelapa sawit milik petani pekebun sebesar Β± 61.505 hektar dan luas perkebunan
Tujuanpanen adalah untuk memanen seluruh buah yang sudah matang panen dengan mutu yang baik secara konsisten sehingga potensi produksi minyak dan inti sawit maksimal dengan dicapai. Oleh karena itu, bila terjadi ada buah matang yang tidak terpanen, mutu buah yang tidak sesuai dengan criteria matang panen dengan buah yang dipanen tidak
BibitSawit TN 1 Buah nya Keliling tapi Sayang gak di Panen Akibat Buah Sawit Murah #tn1 #bibitsawitunggul #infosawit
buahakan menjadi lewat matang, dan panen lewat matang akan menyebabkan kerugian karena meningkatnya asam lemak bebas (A LB) (Ma ngoensoekarjo, 2008). Tabel 2.1 Tabel Hubungan Fraksi Dengan Asam Lemak Bebas. Fraksi Brondolan lepas dari tandan (%) Kematangan Rendemen (%) Kadar ALB (%) 00 Tidak ada masih mentah Sangat mentah 0 1 buah s/d 12,5
. Belakangan ini banyak terdengar keluh kesah dari teman-teman Petani Sawit tentang harga TBS atau panen buah segar yang lagi turun bahkan dibawah Rp. 1,000,- / kg, sehingga antusias dari teman-teman pemilik kebun untuk merawat kebun sawitnya ada sebagian dari mereka yang sampai tidak lagi panen atau tidak mau lagi potong buah kelapa sawitnya yang selama ini mereka panen per 2 minggu atau per 15 hari, Mereka tunda dan bahkan ada yang sampai membiarkan buah itu busuk dibatang kelapa sawit.π Mengapa buah sawit harus dipanen per 2 minggu sekali?π Apa resiko yang terjadi bila panen ditunda sampai buah busuk di pohon?Temukan solusinya dengan cara Tonton Video dibawah ini bersama ahli sawitnya Ir. Victor AKP. π
Petani kelapa sawit mengalami kerugian hingga Rp 29 triliun sebagai dampak dari larangan ekspor minyak sawit mentah CPO yang pernah diberlakukan 24 April hingga 23 Mei 2022. Kerugian tersebut dialami petani selama Mei dan Juni 2022. Secara rinci, kerugian disebabkan karena dua faktor yaitu tandan buah segar TBS yang tidak diserap pabrik kelapa sawit PKS, serta ketidaksesuaian antara harga referensi dan realisasi di lapangan. Faktor ketidaksesuaian harga menyebabkan petani mengalami kerugian hingga mencapai Rp 26 triliun. "Dua bulan saja Mei-Juni 2022, kerugian kami sudah mencapai Rp 26 triliun," kata Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Apkasindo, Gulat Manurung, kepada Selasa 19/7. Gulat menjelaskan rata-rata harga referensi TBS sawit yang ditetapkan oleh 22 Dinas Perkebunan provinsi adalah Rp per kilogram Kg. Jika PKS menuruti harga referensi tersebut, petani seharusnya mendapatkan Rp 36,69 triliun selama panen Mei-Juni 2022. Namun demikian, rata-rata harga digunakan PKS selama Mei-Juni adalah Rp per Kg. Alhasil, pendapatan yang dimiliki petani hanya Rp 10,48 triliun. TBS Tidak TerserapSelain diskrepansi harga, Gulat mencatat, banyak TBS sawit petani tidak diserap sehingga membusuk di perkebunan. Kerugian akibat faktor ini mencapai Rp 3 triliun. Gulat mengatakan, larangan ekspor menyebabkan fasilitas penyimpanan minyak sawit mentah CPO milik PKS menjadi penuh. Hal ini menyebabkan PKS tidak lagi menyerap TBS sawit dari petani. Seluruh TBS tersebut pada akhirnya membusuk dan membuat petani sawit merugi. Gulat mencatat ada ton TBS sawit yang tidak diserap PKS pada Mei-Juni 2022. Seluruh TBS tersebut setara dengan ton CPO atau 170 juta liter minyak goreng sawit. Jika TBS sawit yang busuk tersebut dijual dengan rata-rata harga serapan PKS, pendapatan petani bisa bertambah Rp 967,68 miliar. Sementara itu, jika TBS tersebut diserap dengan harga referensi, pendapatan petani seharusnya bertambah sekitar Rp 3,38 triliun. "Saat ini, petani sawit sudah banyak yang menawarkan kebunnya untuk dijual atau tersandera akibat digunakan sebagai agunan pinjam modal," kata Gulat. Kebijakan pelarangan ekspor minyak sawit yang berlaku pada 28 April-22 Mei 2022 tak hanya berpengaruh terhadap pencapaian ekspor, tetapi juga pada aktivitas produksinya. GAPKI mencatat total produksi minyak sawit dalam negeri pada Mei 2022 sebesar 3,4 juta ton. Jumlah itu turun 19,7% dari 4,2 juta ton pada April 2022. Reporter Andi M. Arief
29 April 2021 K Andy. H. Nst Gambar Oleh Sortasi buah kelapa sawit, atau sering disebut Grading adalah proses memisahkan buah-buah kelapa sawit dan memberikan klasifikasi buah berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dengan skala grading. Sortasi, artinya memisahkan TBS kelapa sawit dari pengotor seperti ranting, pasir, tandan kosong empty bunch, sedangkan Grading berasal dari kata grade / memberi klasifikasi yang artinya menentukan tingkat kematangan TBS kelapa sawit. Skala grading ditentukan berdasarkan tingkat kematangan, yaitu buah matang penuh, setengah matang, dan buah mentah, sekaligus memisahkan buah layak dan tidak layak. Saat grading dilakukan, karyawan sortasi grader ditugaskan untuk menilai dan mendokumentasikan tingkat kelayakan buah kelapa sawit. Nantinya TBS yang telah disortasi dan grading akan maju ke tahap selanjutnya yaitu masuk ke stasiun sterilisasi perebusan di pabrik kelapa sawit. Daftar isi Dimana Sortasi dan Grading dilakukan? Manfaat Sortasi dan Grading Kriteria Sortasi dan Grading Alat Yang Digunakan Untuk Sortasi Penutup Dimana Sortasi dan Grading dilakukan? Lokasi Sortasi dan Grading Proses sortasi buah kelapa sawit dilakukan di tempat pengumpulan hasil TPH atau bisa juga dilakukan di peron tempat buah kelapa sawit dikumpulkan. Lokasi ini bisa dilakukan Di TPH atau peron perkebunan β sebelum buah menuju pabrik Di peron pabrik β setelah buah tiba di pabrik Apakah sortasi dan grading perlu dilakukan 2 kali? Relatif, tergantung kebijakan masing-masing. Perusahaan yang memiliki perkebunan sendiri biasanya menerapkan sortasi di perkebunan, lalu grading di pabrik. Ada yang menerapkan keduanya dilakukan sekaligus, yaitu saat buah masuk ke pabrik saja saat memasuki loading ramp Loading Ramp Biasanya dilihat dari efektifitasnya, karena sortasi akan memperlambat waktu pemrosesan buah yang memengaruhi kesegaran buah. Sedangkan buah kelapa sawit yang non perusahaan kebun rakyat dilakukan proses sortasi dan grading sekaligus saat TBS masuk ke peron pabrik kelapa sawit oleh karyawan sortasi grader pabrik tersebut. Manfaat Sortasi dan Grading TBS sawit yang telah melewati proses sortasi dan grading Tingkat kematangan atau kemasakan buah merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas buah. Kematangan maturity dan kemasakan ripeness secara istilah merupakan hal yang berbeda. Buah-buahan yang dikomsumsi masyarakat seperti buah tropis sering sudah dewasa mature-matang ketika dipetik namun belum masak ripe. Buah akan masak setelah menjalani proses penyimpangan kemudian akan rusak atau busuk. Indeks kematangan dapat berupa kekerasan, warna, dan ukuran. Besaran ini sering dipakai konsumen untuk menentukan kualitas buah. Kriteria sortasi TBS kelapa sawit Penyebab kualitas CPO rendah Industri kelapa sawit merupakan salah satu komoditi penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Namun, industri kelapa sawit Indonesia menghadapi berbagai permasalahan salah satunya adalah kualitas CPO yang rendah. Secara otomatis ini menurunkan harga CPO menjadi lebih rendah. Salah satu penyebab kualitas CPO yang rendah adalah besarnya kandungan asam lemak bebas ALB pada CPO, yang mana standarnya adalah dibawah 5%. Kandungan ALB yang tinggi disebabkan karena masuknya tandan buah segar TBS kelapa Sawit yang lewat matang ke dalam proses pengilangan. Tujuan Sortasi dan Grading Memisahkan pengotor buah β Daun, ranting, tanah yang ikut bersama dengan masuknya bahan baku TBS kelapa sawit. Memisahkan buah kosong β Membuang buah buah kosong empty bunch. Memisahkan buah terkontaminasi β Bisa disebabkan buah yang terkontaminasi dengan cairan/minyak. Mengurangi long stalk β Potongan tandan kelapa sawit yang dipotong terlalu panjang. Mengurangi buah abnormal β Buah yang tidak wajar, seperti terkena penyakit, kurang polinasi, dan dimakan hewan rat damage. Memilih buah berkualitas β Memisahkan buah matang mature, masak ripe, lewat matang, dan busuk. Manfaat Sortasi dan Grading Mengetahui kualitas TBS β Memberikan laporan ke kebun estate akan kualitas TBS yang dikirim. Meningkatkan kualitas CPO β Pemrosesan lanjutan buah yang disortasi dengan baik akan menghasilkan CPO berkualitas baik. Mengurangi beban kerja mesin pabrik β Pengotor yang ikut masuk ke dalam mesin akan mengurangi kinerja mesin pabrik. Mengurangi cost biaya pembelian TBS β Meningkatkan efisiensi penggunaan biaya pabrik. Kriteria Sortasi dan Grading Kualifikasi mutu TBS sawit Tingkat kematangan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas TBS kelapa sawit. Kualitas TBS yang terbaik adalah TBS yang mempunyai kandungan minyak tertinggi dan kadar ALB terendah Razali et al, 2012. Tingkat kematangan dapat dibedakan atas beberapa fraksi yang ditentukan berdasarkan jumlah buah yang lepas dan perubahan warna seperti diberikan pada tabel berikut Fraksi Jumlah Brondolan Keterangan 00 Tidak ada, buah berwarna hitam Sangat mentah 0 1 β 12,5 % buah luar membrondol Mentah 1 12,5 β 25 % buah luar membrondol Kurang matang 2 25 β 50 % buah luar membrondol Matang I 3 50 β 75 % buah luar membrondol Matang II 4 75 β 100 % buah luar membrondol Lewat matang I 5 Buah dalam juga membrondol, ada yang membusuk Lewat matang I Klasifikasi tingkat kematangan buah kelapa sawit berdasarkan jumlah buah yang lepas dan perubahan warna Fauzi et al, 2007 Proses sortasi dan grading TBS dilakukan dengan melihat bentuk, tekstur dan warna dari buah dan membutuhkan grader yang berpengalaman. Alat Yang Digunakan Untuk Sortasi Proses sortasi tandan buah segar TBS di loading ramp dilakukan oleh operator pria. Kegiatan ini berupa menurunkan TBS dari truk, mensortir TBS dan menaikkan TBS mentah ataupun busuk ke truk dengan berat TBS berkisar 20 kg hingga 25 kg dengan menggunakan tojok. Tojok sawit, memiliki bentuk huruf "T", ada juga jenis tojok sawit yang pegangannya berbentuk segitiga Apa itu Tojok? Tojok merupakan sebatang besi berujung tajam dengan pegangan berbentuk T sepanjang 100 cm, diameter batang 2,5 cm dan lebar pegangan 15 cm. Kemudian petugas grader akan mencatat hasil grading TBS pada buku catatan yang telah disiapkan. Penutup Berikut tadi Metode dan Teknik Sortasi TBS di Perkebunan Kelapa Sawit, semoga artikel ini bermanfaat. Akhir kata, terima kasih telah membaca dan jangan lupa bagikan tulisan ini kepada teman / rekan yang membutuhkan. Salam Planters! π